Mempelajari cara membuat prompt adalah dasar dalam berinteraksi dengan AI agar kita mendapatkan hasil yang sesuai harapan. Ketika prompt tidak tepat, maka AI mungkin tidak bisa memberikan jawaban atau hasil yang akurat. Salah prompt menyebabkan cerita terasa kaku atau jawaban terasa tidak relevan dengan konteks yang diinginkan.
Contoh kesalahan:
- Salah Prompt: “Hasil cerita AI tidak sesuai harapan saya!” atau “Novel saya terasa kaku seperti robot!”
2. Ilustrasi Cara Bertanya yang Salah
AI merespons apa yang diberikan. Apabila kita memberikan pertanyaan yang tidak jelas atau tidak langsung, hasil yang dihasilkan AI bisa saja melenceng.
Contoh cara bertanya yang kurang tepat:
- “Pak, jam ini harganya bisa Rp 15 juta, yakin buat saya?”
Cara yang lebih tepat:
- “Pak, apakah jam ini memang sesuai untuk saya dan bagaimana dengan harganya?”
3. Ilustrasi Jawaban yang Tidak Sesuai
Menanyakan dan memprogram juga ada seninya. Jika kita salah memahami bagaimana AI bekerja, hasilnya bisa terasa jauh dari harapan.
Contoh:
- Apakah saya boleh masuk? → Dijawab oleh AI atau sistem penjaga dengan “TIDAK” karena tidak ada konteks tambahan.
4. Apa Itu Korpus dalam AI?
Korpus merupakan sumber data utama dalam pembelajaran AI dan NLP (Natural Language Processing). Data ini mencakup:
- Teks Tulis: Buku, artikel, dan dokumen
- Ucapan: Rekaman suara untuk pengenalan suara
- Paralel: Terjemahan dalam dua bahasa atau lebih
- Anotasi: Teks dengan label khusus seperti emosi atau entitas
Korpus yang baik membantu AI memahami pola bahasa dan memberikan hasil yang lebih akurat.
5. Mengapa AI Tidak Selalu Responsif?
AI sering kali kembali ke pusat data (database) untuk mencari pola atau jawaban yang paling relevan, sehingga mungkin tidak sepenuhnya responsif terhadap chat sebelumnya. Ini juga yang menyebabkan terkadang AI memberikan jawaban yang berulang atau meminta “regenerate” untuk memperbaiki respons.
6. Memahami Kelemahan AI
Setiap AI didesain dengan standar tertentu yang bisa jadi kurang akurat di beberapa budaya. Contohnya:
- Standar Budaya Barat: AI mungkin lebih memahami konteks Bahasa Inggris atau budaya Barat, seperti memanggil orang tua dengan nama depan.
7. Cara Membuat Prompt pada Berbagai Platform
Ketika menggunakan berbagai platform AI, penulisan prompt dapat memberikan hasil yang berbeda, terutama pada platform seperti Bing Image Creator atau ChatGPT.
Contoh:
- Di Bing Image Creator: “Tolong buat gambar seorang wanita berpakaian sopan berjalan di pasar”
- Di ChatGPT: “Tolong buat gambar seorang wanita berpakaian sopan berjalan di pasar”
Memahami cara kerja tiap platform dapat membantu mendapatkan hasil yang sesuai.
Kesimpulan
Pembuatan prompt yang tepat adalah kunci sukses dalam menggunakan AI. Dengan latihan dan pemahaman, kita bisa memaksimalkan interaksi dan mendapatkan jawaban sesuai kebutuhan. Semakin kita paham, semakin baik pula AI merespons kebutuhan kita secara akurat.